Tampilkan postingan dengan label biaya badal haji 2023. Tampilkan semua postingan

Hukum Badal Haji


Hukum Badal Haji

Badal Haji menggantikan proses  haji bagi orang lain yang wajib menunaikan ibadah haji tetapi tidak bisa, termasuk almarhum. Hal ini berdasarkan keterangan hadis seorang wanita suku Juhainah bertanya kepada Nabi SAW,

إِنَّ أُمِّي نَذَرَتْ أَنْ تَحُجَّ فَلَمْ تَحُجَّ حَتَّى مَاتَتْ، أَفَأَحُجُّ عَنْهَا؟ قَالَ: نَعَمْ حُجِّي عَنْهَا، أَرَأَيْتِ لَوْ كَانَ عَلَى أُمِّكِ دَيْنٌ أَكُنْتِ قَاضِيَةً؟ اقْضُوا اللَّهَ فَاللَّهُ أَحَقُّ بِالوَفَاءِ

Yang artinya: "Ibuku bersumpah untuk menunaikan haji tetapi dia meninggal  sebelum menunaikannya. Aku bisa melakukannyaAtas namanya?” Nabi SAW menjawab: “Ya, berziarahlah padanya. Bagaimana menurut Anda jika ibu Anda memiliki hutang, Anda tidak akan membayarnya? Bayar (hutang) kepada Allah karena Dia memiliki hak yang lebih besar untuk membalas (HR Bukhari dan An Nasa'i).

Badal haji bagi orang yang telah meninggal dunia karena orang tersebut sudah wajib menunaikan haji  atau  berniat menunaikan haji berdasarkan nazar, juga berdasarkan hadits riwayat IbnuAbbas RA. Seorang pria dari suku Khats'am mendatangi Nabi SAW dan berkata:

"Ayahku sudah meninggal  dan Dia wajib menunaikan ibadah haji, haruskah aku melakukannya?” Nabi SAW menjawab: “Bagaimana pendapatmu jika ayahmu meninggalkan hutang. Apakah Anda harus membayarnya kembali?” Orang itu menjawab: “Ya”, kata Nabi SAW, “Berziarahlah ke ayahmu” (HR Ahmad dan An Nasa'i).

Dengan cara ini, utang atau properti dapat dilunasi. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa seorang wanita dapat mendelegasikan ziarah kepada seorang pria dan  sebaliknya."Ulama di kalangan Sahabat dan lainnya telah menyatakan bahwa  haji bagi orang yang meninggal diperbolehkan. Hal yang sama juga dinyatakan oleh ats Tauri, Ibnu MubarakAhmad, Syafi'i dan Ishak," tulis Sayyid Sabiq dalam Fiqh Sunnah Jilid 3.

Tugas Alternatif Haji dikenakan pada ahli warisnya. 

Ada ketidaksepakatan tentang hal ini di antara para imam besar aliran pemikiran.Salah satunya adalah Mazhab Imam Syafi'i, yang tidak membolehkan haji diganti jika dilakukan oleh seseorang yang tidak menunaikan haji untuk dirinya sendiri. Jika dia melakukan haji, dia dikreditkan dengan haji.

Dasar hadis dikutip dari Bulughul Maram karya Ibnu Hajar Al-Asqalani yang berbunyi:

عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا، أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم سَمِعَ رَجُلًا يَقُولُ: لَبَّيْكَ عَنْ شُبْرُمَةَ. قَالَ: مَنْ شُبْرُمَةُ؟ قَالَ: أَخٌ أَوْ قَرِيبٌ لِيْ. قَالَ: حَجَجْتَ عَنْ نَفْسِكَ؟ قَالَ: لَا. قَالَ: حُجَّ عَنْ نَفْسِكَ، ثُمَّ حُجَّ عَنْ شُبْرُمَةَ. رواه أبو داود والدار قطني والبيهقي وغيرهم باسانيد صحيحة

Artinya: Diriwayatkan juga dari Ibnu Abbas RA bahwa Nabi SAW pernah mendengar seseorang mengatakan: "Lajbaika Syubrumah". Dia bertanya, "Siapakah Syubrumah?" Dia menjawab: "Saudaraku." Lalu dia berkata, “Apakah kamu sudah menunaikan haji untuk dirimu sendiri?” Dia menjawab, “Belum.” Dia berkata:"Haji untuk diri sendiri, lalu Haji untuk Syubrumah. (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Sekarang diperbolehkan menurut mazhab Imam Hanaf badal haji

كَانَ اَلْفَضْلُ بْنُ عَبَّاسٍ رَدِيفَ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم. فَجَاءَتِ اِمْرَأَةٌ مِنْ خَثْعَمَ، فَجَعَلَ اَلْفَضْلُ يَنْظُرُ إِلَيْهَا وَتَنْظُرُ إِلَيْهِ، وَجَعَلَ اَلنَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم - يَصْرِفُ وَجْهَ اَلْفَضْلِ إِلَى الشِّقِّ اَلْآخَرِ. فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ، إِنَّ فَرِيضَةَ اَللَّهِ عَلَى عِبَادِهِ فِي اَلْحَجِّ أَدْرَكَتْ أَبِي شَيْخًا كَبِيرًا، لَا يَثْبُتُ عَلَى اَلرَّاحِلَةِ، أَفَأَحُجُّ عَنْهُ؟ قَالَ: نَعَمْ. وَذَلِكَ فِي حَجَّةِ اَلْوَدَاعِ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَاللَّفْظُ لِلْبُخَارِيِّ

Artinya: Hadits Fadhal Ibnu Abbas RA bahwa seorang wanita dari suku Khas'am bertanya kepada Rasulullah SAW: kondisi yang sama seperti ayah saya, yang sudah sangat tua dan tidak bisa lagi mengemudi.Bolehkah saya melakukan haji atas nama Anda? Rasulullah SAW menjawab: “Ya. Peristiwa itu terjadi pada saat ibadah haji” (HR Muttafaq'alaih).

Pemerintah Indonesia sendiri telah menyiapkan program studi haji di setiap organisasi haji yang berfungsi.Rombongan jamaah haji yang mengikuti program Badal Haji.

"Jumgrim yang meninggal dunia di asrama asrama haji atau pesantren menengah dalam perjalanan  ke ArabArab Saudi atau  Arab Saudi sebelum masuk Arafah," katanya Senin, dikutip di situs Kemenag.  Pemerintah Indonesia juga mengatur pelemparan jumroh badal  bagi yang tidak mampu.

Badal Haji 2023

Hukum Badal Haji

Saat
musim haji, masyarakat banyak bertanya seputar ibadah haji. Diantaranya adalah hukum badal haji bagi orang yang sudah meninggal. Bagaimana hukum Badal Haji bagi yang meninggal? Apakah Boleh?

Menurut para ulama, halal dan halal menunaikan haji badal bagi orang yang meninggal, apalagi jika orang yang meninggal itu wajib menunaikan ibadah haji dalam keadaan hidup tetapi tidak sempat menunaikan ibadah haji untuk beberapa Alasan seperti dia menunggu terlalu lama, melewatkan antrian, sehingga dia meninggal lebih awal, dan alasan lain semua ulama setuju bahwa haji yang buruk dapat diterima dan sah baginya.

Ada dua orang yang hajinya dapat diganti atau dilakukan oleh orang lain dengan izin para ulama. Yuk baca informasinya! Berwenang dan sah. Para ulama berbeda pendapat apakah dia wajib haji atau tidak. Ada yang mengatakan sah untuk berziarah untuknya dan yang lain tidak.

Informasi Pendaftaran Badal Haji 087884412164 (Telp/Whatsapp)