Panggilan Suci

"Dengan penuh kerendahan hati, aku menyerahkan diriku seutuhnya. Labbaik Allahumma Labbaik."

Wukuf di Arafah

Wukuf di Arafah adalah panggung agung pengakuan dosa, di mana jutaan air mata tumpah membasahi Padang Mahsyar mini, mengharap ampunan tak bertepi dari Sang Pemilik Semesta.

Melempar Jumrah

Setiap kerikil yang jatuh saat melempar jumrah adalah deklarasi perang abadi terhadap godaan diri, bisikan dunia, dan segala bentuk kebatilan yang menghalangi jalan menuju keridhaan-Nya.

Menjadi tamu Allah di Masjidil Haram

"Alhamdulillah, Ya Rabb. Akhirnya kami bisa berfoto bersama di depan Baitullah yang mulia ini.."

Niat dan Persiapan (Awal Pendaftaran)

"Dengan menyebut nama Allah, kami memulai langkah administratif ini sebagai wujud kesungguhan hati untuk menyambut takdir berhaji."

Tampilkan postingan dengan label Rukun-Rukun Ka'bah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Rukun-Rukun Ka'bah. Tampilkan semua postingan

5 Okt 2014

Rukun-Rukun Ka'bah


Rukun (sudut) Ka’bah yang mulia ada empat. Berikut urutan rukun Ka’bah yang sesuai urutannya ketika memulai thawaf: rukun Aswad yakni Hajar Aswad, Rukun Iraqi, Rukun Syami yang disebut pula dengan rukun Maghribi (sudut barat), dan Rukun Yamani.

Apabila disebut disebut rukun secara mutlak, berarti Rukun Aswad. Jika disebut dua rukun, berarti Rukun Aswad dan Rukun Yamani.

Pada masa Nabi Ibrahim, sisi antara Rukun Iraqi dan Rukun Syami berbentuk seperti busur, yaitu busur Hijir yang oleh sebagian orang disebut dengan Hijir Ismail. Pada masa Abdullah bin Zubair, rukun-rukun itu dijadikan persegi empat dan keberadaan mereka terus dipertahankan bersamaan dengan keberadaan Hijir.

Rukun Yamani
Yaitu, sudut Ka’bah yang menghadap ke arah barat daya. Di dalam Mu’jam Al-Buldan, Yaqut Al-Hamawi menyebutkan dari Qutaibah, bahwa seseorang dari Yaman bernama Ubay bin Salim telah membangunnya. Sebagian warga Yaman menyenandungkan nasyid yang berbunyi:
Kami memiliki sudut di Baitul Haram sebagai warisan
Yaitu sisa peninggalan Ubay bin Salim

Dulu Nabi Muhammad SAW melakukan istilam padanya sewaktu thawaf, lalu menyapunya dengan tangan tanpa menciumnya dan tidak pula mencium tangannya setelah beristilam.

Rukun Iraqi
Dinamakan demikian, karena menghadap ke arah Syam dan Maghrib. Rukun ini disebut pula dengan Rukun Maghribi. Antara rukun Syami dan Rukun Iraqi terdapat talang Ka’bah yang berhadapan dengan Hijir.

Talang adalah tempat saluran air hujan yang turun di atas atap Ka’bah. Di dalam Akhbar Makkah—melalui sebuah isnad yang shahih—Al-Azraqi meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Shalatlah kalian di tempat shalat orang-orang pilihan dan minumlah dari minuman orang-orang yang taat.”

Seseorang bertanya, “Apa itu tempat shalat orang-orang pilihan?” Di menjawab, “Di bawah talang.” Lantas, “Apa itu minuman orang-orang yang taat?” Dia menjawab, “Air Zamzam.”

Ibnu Abbas telah menafsirkan minuman orang-orang taat dengan air Zamzam, bukan seperti yang dikira oleh sebagian kalangan awam—semoga Allah memberi petunjuk kepada mereka—yang berusaha keras untuk meminum air hujan yang turun dari talang Ka’bah. (Atlas Haji & Umrah karya Sami bin Abdullah Al-Maghlouth)


Share:

Umroh Januari 2026