Tampilkan postingan dengan label Maqam Ibrahim. Tampilkan semua postingan

Maqam Ibrahim, Tempat Dikabulkannya Doa (2)


Selain Maqam Ibrahim, Hijir Ismail, Pancuran Emas, Hajar Aswad dan Multazam yang menjadi tempat dikabulkannya doa di sekitar Ka'bah, menurut Buya, tempat lainnya yang mustajabah adalah Rukun Iraqi, yaitu sudut Ka'bah antara Ka'bah sebelah timur dengan Hijir Ismail. 

Selain itu, adalah Rukun Syami, yaitu antara sudut ka'bah sebelah barat dengan Hijir Ismail. ''Yang menjadi tempat mustajabah juga adalah Rukun Yamani, yaitu sudut Ka'bah yang menuju putarawan tawaf Hajar Aswad atau sudut Hajar Aswad,'' jelasnya. 

Ia juga menyebutkan, tempat mustajabah doa lainnya di dalam Masjidil Haram adalah air zam zam, Shafa dan Marwa. ''Intinya, Masjidil Haram dan sekitarnya adalah mustajabah atau tempat dikabulkannya doa,'' ujarnya menjelaskan.

Berdasarkan pengalamannya yang bertahun-tahun membimbing jamaah haji, Buya mengungkapkan tips nyaman melaksanakan shalat di tempat-tempat mustajabah doa. Misalnya, di Maqam Ibrahim. 

Begitu selesai melaksanakan tawaf, jamaah disarankan untuk mencari celah-celah yang ada di sekitar Maqam Ibrahim. ''usahakan shalat sunah tawaf tidak berjamaah, tapi nafsi-nafsi (sendiri-sendiri),'' papar Buya menyarankan.

Lebih lanjut Buya menerangkan, di musim-musim haji, saat calon jamaah haji sudah berdatangan di Masjidil Haram, tidak mudah mencari tempat untuk melakukan shalat di Maqam Ibrahim. ''Kalo pas musim haji, suasana di sekitar Ka'bah, sangat padat,'' jelasnya.

Mengingat tingginya kedudukan tempat-tempat tersebut untuk dikabulkannya setiap doa yang dipanjatkan, para calon jamaah haji dari berbagai negara, begitu selesai melaksanakan tawaf, langsung bergegas mencari tempat-tempat mustajabah tersebut.

''Karena itu, para calon jamaah haji dari Indonesia harus pandai-pandai mencari tempat di sekitar Maqam Ibrahim atau tempat mustajabah lainnya,'' ujarnya menambahkan.

Buya menambahkan, tempat dikabulkannya doa di luar Masjidil Haram adalah di Arafah, Muzdalifah, Mina dan tempat melempar jumrah, baik Ula, Wustha mau pun Aqabah.


Maqam Ibrahim, Tempat Dikabulkannya Doa (1)


Maqam Ibrahim, Tempat Dikabulkannya Doa

Pembiming KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) Daarul Ulum Kabupaten Bogor, KH Anwar Hidayat SH menyatakan maqam Ibrahim adalah salah satu mustajabah (tempat dikabulkannya) doa di Tanah Suci.

''Karena itu, para jamaah haji yang baru selesai melakukan tawaf, disunnahkan melaksanakan shalat sunah tawaf di Maqam Ibrahim,'' ungkap kyai Anwar Hidayat kepada Republika di Bogor, Rabu (3/9).

Menurut pria kelahiran Sukabumi Jawa Barat yang telah lebih dari 30 tahun melakukan bimbingan ibadah haji, tempat-tempat yang disebut mustajabah (dikabulkan doa), selain maqam Ibrahim adalah fi jaufil Ka'bah (dalam Ka'bah atau sama dengan masuk di dalam Hijir Ismail).

Selain itu, kata kyai Anwar, adalah Hajar Aswad, Multazam yakni antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah, Pancuran Emas, yaitu tempat jatuhnya air dari atas Ka'bah ke Hijir Ismail.

Berdasarkan ilmu pengetahuan yang didapat dari berbagai kitab yang dipelajari, Buya, begitu lelaki ini akrab disapa, maqam Ibrahim bukanlah tempat imam shalat berjamaah di Masjidil Haram.

''Kalau imam shalat berjamaah di Masjidil Haram berada di Maqam Ibrahim, lantas bagaimana dengan orang-orang yang menjadi makmum shalat dan menempel ke ka'bah? Pasti tidak sah shalatnya,'' jelas Buya.

Buya menjelaskan secara definisi tentang Maqam Ibrahim. Maqam yang berasal dari bahasa Arab terambil dari kata-kata qoma-yaqumu-qauman yang berarti berdiri.

''Jadi, maqam itu bersifat isim makan atau menunjukkan tempat berdirinya Nabi Ibrahim di atas batu yang didatangkan dari Surga untuk membangun Ka'bah dengan Nabi Ismail, yang saat itu batu Ka'bah berserakan di mana-mana, setelah terjadinya tsunami pada jaman Nabi Nuh,'' papar Buya menjelaskan.
Dan Maqam ibrahim atau batu bekas berdirinya Nabi Ibrahim membangun Ka'bah berada di dalam rangka besi beratap kubah yang berwa kuning keemasan. ''Jadi, maqam itu bukan kuburan,'' jelas Buya mengingatkan.