Paket Umroh Murah Promo 2022 - 2023

Daftar Tunggu Haji Plus Hingga Tahun 2015

Daftar Tunggu Haji Plus Hingga Tahun 2015

Daftar Tunggu Haji Plus Hingga Tahun 2015


Saat ini, dibutuhkan kesabaran bagi para calon jemaah Haji Plus, sebab, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, kini antrian haji plus sudah menginjak tahun 2015. Ternyata bukan hanya jemaah calon haji (calhaj) reguler yang harus menunggu bertahun-tahun agar bisa berangkat haji, namun nasib sama juga dialami calon jemaah haji plus/khusus. 

Tahun ini, pemerintah telah menetapkan biaya daftar haji (BPIH) plus minimal 7500 dollar AS (sekitar 70 juta) Karena biaya yang jauh lebih tinggi dari haji reguler, sehingga pelayanan haji plus harus jauh lebih baik. Untuk menekan adanya penyimpangan dari penyelenggara haji plus yang nakal, maka pemerintah sedang menggodok standar pelayanan minimum (SPM) untuk haji plus.

Tercatat jumlah penyelenggara haji dan umrah yang mencapai lebih dari 200 perusahaan, menyebabkan adanya persaingan ketat dan kadang tak sehat dalam menjalankan promosi programnya. “Padahal, 95 persen pengeluaran untuk penyelenggara haji plus terjadi di luar negeri seperti biaya pesawat, pemondokan, transportasi, dan katering, sehingga membutuhkan dana besar untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan Arab Saudi,” katanya.

Bagi para calon jamaah haji plus, sebaiknya sangat teliti dalam memilih travel penyelenggara haji plus yang akan memfasilitasi keberangkatan ibadah anda. Pilihlah yang memiliki legalitas dari pemerintah, dan yang telah memiliki pengalaman sebagai penyelenggara ibadah haji plus.

Semoga menjadi haji yang mambrur. aamiin...
Tips Memilih Biro Travel Perjalanan  Umroh

Tips Memilih Biro Travel Perjalanan Umroh

Tips Memilih Biro Travel Perjalanan  Umroh

Walaupun umroh tidak menggugurkan kewajiban untuk naik haji, tapi susah dan ruwetnya kepengurusan haji saat ini menjadikan umroh bagi sebagian orang sebagai pilihan.

Bayangkan saja, jika kita mendaftar untuk berangkat haji saat ini, baru bisa berangkat enam atau sepuluh tahun mendatang.

Ada kalanya bagi yang sudah lanjut usia dan khawatir tidak ‘panjang umur’ untuk menunggu selam itu adalah perkara sulit. Maka mereka memilih umroh. Selain biaya yang ringan, pengurusannya cepat dan mudah dibanding haji.

Nah, bagi yang ingin berangkat umroh, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dan mungkin berguna.

Memilih biro perjalanan umroh selain melalui iklan-iklan yang ada di surat kabar, yang paling bagus adalah dari rekomendasi orang lain. Mungkin ada saudara, teman, atau keluarga yang sudah pulang umroh dan puas dengan pelayanan travelnya. Tentu saja kita ingin mendapatkan pelayanan dari biro travel umroh yang nyaman dan aman, agar tidak mengganggu kekhusyukan kita beribadah.

Pada umumnya biaya biro perjalanan umroh reguler (tanpa ada tambahan tur ke negara lain) selama 9-10 hari biasanya sebesar USD 1,400 sampai dengan USD 2,000. Ada juga beberapa biro perjalanan umroh yang menawarkan kurang dari USD 1,400 atau lebih dari USD 2,000. Kalau kita rupiahkan sekitar Rp 12.728.800 sampai dengan Rp 18.184.000 (kurs 8 Maret 2012, Rp 9.092)

Sementara bagi yang ingin umroh plus (tour ke negara lain) maka biasanya di kisaran USD 2,000 – USD 4,000. Sebenarnya, tergantung negara yang dituju. Biasanya negara yang ditawarkan yaitu Mesir, Dubai, Suriah.

Bahkan ada juga biro perjalanan umroh yang menawarkan ke Masjid Al-Aqsha di Palestina. Mengingat hadist Rasulullah SAW, “Tidak disunahkan berziarah ke masjid kecuali ke tiga masjid; Masjidil Haram (Makkah), Masjid Nabawi (Madinah), dan Masjidil Aqsha (Palestina).”

Semakin mahal biayanya, berarti semakin bagus fasilitasnya. Apa maskapai yang digunakan, apa hotel yang digunakan, berapa jarak dari masjid. Semakin dekat jarak antara hotel dengan masjid, tentu semakin mahal pula harganya.

Hotel yang terkenal di Makkah seperti Zamzam Tower, El Tawheed dan Hilton. Zamzam Tower yang baru dibangun merupakan hotel bintang lima dengan bangunan yang sangat megah. Di komplek Zamzam Tower jualah terletak jam besar yang mirip Big Ben di London.

Mau didampingi ustadz atau artis? Tentu saja ada. Beberapa biro perjalanan memang sudah terbiasa mengajak ustadz tertentu untuk mendampingi jamaahnya. Sebut saja seperti Ustadz Jefry Al Buchory, Arifin Ilham, Aa Gym, Ary Ginanjar ada juga dengan artis seperti Syahrul Gunawan atau yang lainnya. Biayanya memang jadi lebih mahal dibanding umroh biasa tanpa ustadz terkenal.

Namun, tentu saja ibadah umroh bukanlah perjalanan rekreasi apalagi hura-hura. Tidak mesti harus bersama artis atau idola kita, tapi yang menjadi fokus utama adalah kekhusyukan kita beribadah.

Sumber: Jurnal Haji Republika
Bagaimanakah Hukum Badal Haji ?

Bagaimanakah Hukum Badal Haji ?





Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Pak Ustadz yang saya hormati, bagaimana sebenarnya hukum badal haji? Karena dari beberapa orang ustad di masjid tempat saya ngaji memberikan pendapat yang berbeda-beda mengenai hal tersebut. Satu pihak menyatakan boleh dan sah berdasarkan hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari & Muslim. Sementara pihak yang lain menyatakan seseorang tidak memperoleh pahala atau amalan kecuali yang diusahakannya berdasarkan ayat Al-Qur'an surah AnNajm 39, Yasin 54 dan AnNisa 123 serta syarat wajib haji yang di antaranya ada syarat istita'ah (mampu fisik dan harta) sehingga gugur kewajiban seorang muslim utk haji jika syarat tersebut tidak terpenuhi apalagi jika orang tersebut sudah meninggal. Pihak yang lain lagi, yang sepertinya hendak mengambil jalan tengah menyatakan bahwa kewajiban badal hanya untuk wasiat orang meninggal dan itu hanya untuk menggugurkan kewajiban harta si mati saja bukan serta merta menjadikan si mati seorang haji karena unsur ibadah fisiknya tidak terpenuhi.
Menurut pak Ustadz mana yang paling tepat di antara ketiganya? Terimakasih.

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

jawaban

Assalamu `alaikum warahmatullahi wabaraktuh
 
Badal haji adalah Istilah yang lebih sering digunakan dalam kitab-kitab fiqih adalah al-hajju 'anil ghair, yaitu berhaji untuk orang lain. Ibadah Haji dikerjakan dengan baik  namun diniatkan agar nilai pahalanya diberikan kepada orang lain, baik yang masih hidup namun tidak mampu pergi maupun yang sudah wafat.
Tentunya tindakan badal haji ini berdasarkan praktek yang dikerjakan oleh para shahabat nabi dan direkomendasikan langsung oleh beliau SAW.

Dari Ibnu Abbas ra bahwa seorang wanita dari Juhainnah datang kepada Nabi SAW dan bertanya:Ya Rasulullah, Sesungguhnya ibuku nadzar untuk hajji, namun belum terlaksana sampai ia meninggal, apakah saya harus melakukah haji untuknya?" Rasulullah SAW menjawab, "Ya, bagaimana pendapatmu kalau ibumu mempunyai hutang, apakah kamu membayarnya? Bayarlah hutang Allah, karena hutang Allah lebih berhak untuk dibayar." (HR Bukhari).

Hadits yang sahih ini menjelaskan bahwa seseorang boleh melakukan ibadah haji, namun bukan untuk dirinya melainkan untuk orang lain. Dalam hal ini untuk ibunya yang sudah meninggal dunia dan belum sempat melakukan ibadah haji.

Di dalam hadits yang lain, disebutkan ada seseorang yang berhaji untuk ayahnya. Kali ini ayahnya masih hidup, namun kondisinya tidak memungkinkan untuk melakukan ibadah haji. Maka orang itu mendatangi Rasulullah SAW untuk meminta fatwa.
Seorang wanita dari Khats`am bertanya, Ya Rasulullah, sesungguhnya Allah mewajibkan hamba-nya untuk pergi haji, namun ayahku seorang tua yang lemah yang tidak mampu tegak di atas kendaraannya, bolehkah aku pergi haji untuknya?. Rasulullah SAW menjawab, Ya. (HR Jamaah). 

Pendapat Para Ulama
Dengan adanya dalil-dalil di atas, maka kebolehan melakukan haji untuk orang lain ini didukung oleh jumhur ulama. Di antaranya adalah Ibnul Mubarak, Al-Imam Asy-Syafi`i, Al-Imam Abu Hanifah dan Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahumullah.

Syarat Harus Sudah Haji
Al-hajju anil ghair mensyaratkan bahwa orang yang melakukan badal haji itu harus sudah menunaikan ibadah haji terlebih dahulu, karena itu merupakan kewaiban tiap muslim yang mampu. Setelah kewajibannya sudah tunai dilaksanakan, bolehlah dia melakukan haji sunnah atau pergi haji yang diniatkan untuk orang lain.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah SAW mendengar seseorang bertalbiyah, "Labbaikallhumma 'an Syubrumah." Rasulullah SAW bertanya, "Siapakah Syubrumah?" Dia menjawab, "Saudara saya." "Apakah kam sendiri sudah melaksanakan ibadah haji?" "Belum." Rasulullah SAW bersabda, "Jadikan haji ini adalah haji untukmu terebih dahulu. Baru nanti (haji tahun depan) kamu boleh berhaji untuk Syubrumah." (HR )

Dalam hal ini tidak disyaratkan badal haji apakah harus orang tua sendiri atau bukan, juga tidak disyaratkan harus sama jenis kelaminnya. Juga tidak disyaratkan harus sudah meninggal.
Tentunya baik dan buruknya kualitas ibadah itu akan berpengaruh kepada nilai dan pahala disisi Allah SWT. Dan bila diniatkan haji itu untuk orang lain, tentu saja apa yang diterima oleh orang lain itu sesuai dengan amal yang dilakukannya.

Adapun amalan selama mengerjakan haji tapi di luar ritual ibadah haji, apakah otomatis disampaikan kepada yang diniatkan atau tidak, tentu kembali masalahnya kepada niat awalnya. Bila niatnya semata-mata membadalkan ibadah haji, maka yang sampai pahalanya semata-mata pahala ibadah haji saja. Sedangkan amalan lainnya di luar ibadah haji, maka tentu tidak sampai sebagaimana niatnya.

Sebaliknya, bila yang bersangkutan sejak awal berniat untuk melimpahkan pahala ibadah lainnya seperti baca Al-Quran, zikir, umrah dan lainnya kepada yang diniatkannya, ada pendapat yang mengatakan bisa tersampaikan.

Wallahu a'lam bishshawab, Wassalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ahmad Sarwat, Lc


============

Artikel Terkait:

 
Umroh Ramadhan Murah 2014

Umroh Ramadhan Murah 2014


Umroh Ramadhan Murah 2014
Umroh Ramadhan 2014
UMROH RAMADHAN MURAH 2014

Dari riwayat Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

فَإِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فَاعْتَمِرِي فَإِنَّ عُمْرَةً فِيهِ تَعْدِلُ حَجَّةً
“Kalau bulan Ramadhan telah tiba, maka tunaikanlah umrah, sebab umrah di bulan Ramadhan menyamai ibadah haji.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)




PAKET RAMADHAN EKONOMIS : 
 Untuk Informasi dan Pendaftaran Umroh Ramadhan Murah 2014
Hubungi : 021-33114048 atau 087884412164


Pada Semua Paket Harga Termasuk
1. Visa Umrah
2. Tiket pesawat pp kelas ekonomi
3. Transportasi & akomodasi di Tanah suci (Bus AC)
4. Manasik umrah & 
5. Air Zam-zam 10 Ltr

Harga Belum Termasuk
1. Airtport tax dan Handling  dan PerlengkapanJakarta Rp.950.000,-
2. Biaya suntik vaksin meningitis Rp. 300.000,-
3. Pengeluaran pribadi seperti: Loundry, telepon, kursi roda.


PERSYARATAN :
1. Passport Asli masih berlaku 7 bulan
2. Nama di Passport 3 suku kata (tidak termasuk kata bin/binti/syech/)
3. Pas Photo 4x6 (Backgroud putih & wajah 80%)
4. Copy KTP
5. KK Asli bagi suami-istri atau membawa anak
6. Akte Kelahiran asli
7. Bagi wanita di bawah 45 tahun wajib menyertakan Mahram
8. Menyertakan Kartu Kesehatan dari Depkes dan bukti suntik meningitis
9. DP $1000  saat pendaftaran / membayar full 1 bulan sebelum keberangkatan.



**********
Tersedia Paket Umroh Ramadhan 2014.


Info Terkait :
Berbuka Puasa saat Umroh Ramadhan
Persiapan Keberangkatan Umroh Ramadhan
Menata Barang saat Akan Berangkat Umroh
Tips Perjalanan Umroh Ramadhan
Barang-barang Yang Wajib dibawa Saat Umroh
Hikmah Perjalanan Ibadah Haji (Bagian 4)

Hikmah Perjalanan Ibadah Haji (Bagian 4)



41. MENDIDIK MANUSIA UNTUK MENCINTAI SELURUH NABI -alaihimus salam-, hal ini tampak dari :

* Pemenuhan panggilannya Nabi Ibrahim ketika memanggil manusia untuk melaksanakan ibadah haji. * Menziarahi ka'bah yang dibangun olehnya bersama Ismail. * Dan sa'i di jalannya siti hajar ketika mencarikan air untuk Isma'il.

42. MENDIDIK MANUSIA UNTUK MENJALANKAN MACAM-MACAM IBADAH, seperti: Thowaf, sa'i, sholat, mabit, melempar, menyembelih, tahallul, dll. Sehingga seorang muslim terdidik untuk tidak hanya terpaku dalam satu macam ibadah saja, tapi menjadikan agar ibadahnya bervariasi dan merasakan nikmatnya melakukan ibadah.

43. MENDIDIK MANUSIA UNTUK MENGAGUNGKAN ALLAH,

44. MENDIDIK MANUSIA UNTUK MENCINTAI ALLAH SWT.
     Siapapun yang mau merenungi pemandangan jutaan jama'ah ibadah haji, dan merenungi bagaimana Allah memberi mereka rizki, mengatur, menjaga, dan menanggung kebutuhan mereka, ini akan menuntunnya untuk mencintai-Nya. Dengan ini dan poin sebelum ini, akan terkumpul kecintaan dan pengagungan pada Allah, dan inilah hakekat dari ibadah.

45. MENDIDIK MANUSIA UNTUK MENGETAHUI JASA Nabi -shollallohu alaihi wasallam- dan para sahabatnya -rodliallohu anhum- dalam menyebarkan agama ke seluruh penjuru dunia. Ketika anda merenungi jumlah jama'ah haji yang sangat besar itu, mereka memiliki daerah, warna, dan bahasa yang beragam, tentu anda akan tahu jasa para pendahulu dalam menyebarkan agama Alloh ini. Lihatlah bagaimana ia bisa sampai ke negara-negara Asia Timur, Afrika, bahkan Eropa. Semoga Alloh membalas mereka dengan balasan yang paling baik atas tugas berat yang diembannya dengan sebaik-baiknya, dan semoga Allah mengampuni kita atas kekurangan kita dalam meneruskannya, dan kita memohon kepada Allah SWT agar membantu kita dalam urusan ini.

46. MENDIDIK MANUSIA

47. MENDIDIK MANUSIA AGAR MERASAKAN PENGARUH IBADAH DALAM KEHIDUPAN INI. Meski dengan banyaknya jama'ah haji, adanya keramaian, berdesakan, berat, dan lelah, tetap saja jiwa orang-orang itu lembut, dan jarang terjadi masalah, suara tinggi, dan saling marah. Sebabnya adalah -wallohu a'lam-, karena ibadah yang sedang mereka lakukan, mempengaruhi keadaan jiwa mereka, hingga merubahnya menjadi jiwa yang tinggi, yang tidak peduli dengan hal-hal yang remeh.

Beda halnya dengan pemandangan di pasar misalnya, banyak sekali terjadi jeritan, dan suara yang tinggi, banyak pula terjadi masalah dan hal-hal buruk lainnya. Itu semua memberikan pelajaran berharga bagi seorang muslim, tentang adanya perbedaan yang jelas terlihat antara dua keadaan itu.

48. MENDIDIK MANUSIA UNTUK SELALU SADAR TANGGUNG JAWAB. Ketika terjadi kesalahan dari para jama'ah haji kadang sebagian kesalahannya dalam hal-hal yang diperkirakan semua orang tahu bahwa itu salah, ini mendidik muslim untuk sadar tanggung-jawab yang dibebankan di pundaknya untuk memberitahu saudaranya, menyodorkan sesuatu yang bermanfaat bagi mereka, dan menghilangkan kebodohan yang ada pada mereka. Penulis yakin inilah yang bisa memberi manfaat, bukan malah mencemooh atau menuduh yang bukan-bukan pada mereka yang salah.

49. MELATIH MANUSIA UNTUK BERJIHAD, DENGAN ADANYA MASYAQQOH, LELAH, DAN KEINGINAN HATI YANG TAK DITURUTI. Oleh karena itulah Nabi -shollallohu alaihi wasallam- menamainya jihad, sebagaimana dalam sabdanya: "Bagi kalian (para wanita) ada jihad yang tanpa perang, yaitu ibadah haji dan umroh" (HR. Bukhori)

50. MENDIDIK MANUSIA UNTUK BANGGA DENGAN AGAMA DAN KEISLAMANYA. Ini tampak dari keadaan setan di Hari Arofah, telah disebutkan dalam kitab Al-Muwaththo' karya Imam Malik, bahwa Nabi -shollallohu alaihi wasallam- pernah bersabda: "Tiada suatu haripun, yang saat itu setan terlihat paling kerdil, paling hina, dan paling marah, melebihi Hari Arafah" (dihasankan oleh Ibnu Abdil Barr -rohimahulloh-). Hal ini juga tampak dari bagaimana Allah membangga-banggakan hambanya yang sedang wukuf di Arafah di hadapan para malaikat, sebagaimana disebutkan dalam shohih muslim.

Akhirnya inilah sebagian pelajaran berharga dari hikmah ibadah haji untuk jiwa manusia, tentunya pelajaran yang belum kami sebutkan di sini jauh lebih banyak dari itu Aku memohon pada Alloh semoga menjadikan tulisan ini bermanfaat wallohu a'lam Akhir kata, semoga Allah memberikan sholawat dan salam-Nya pada Nabi kita Muhammad. -------------------------
Hikmah Pelajaran Ibadah Haji (Bagian 3)

Hikmah Pelajaran Ibadah Haji (Bagian 3)


26. MENDIDIK MANUSIA UNTUK MENEKAN SYAHWATNYA SECARA KHUSUS, oleh karena itu akad nikah menjadi larangan saat dalam keadaan ihram, bahkan sampai rofats dan jima' pun dilarang. Tidak diragukan, ini mendidik seorang muslim agar waspada dan hati-hati dengan syahwat ini.

27. MENDIDIK MANUSIA UNTUK MENUNAIKAN IBADAHNYA SESEMPURNA DAN SEBAIK MUNGKIN, oleh karena itu Allah berfirman: "Barangsiapa yang berkewajiban haji, maka janganlah ia melakukan rofats (hubungan suami istri), kefasikan, dan debat (kusir) dalam ibadah hajinya", beliau -shollallohu alaihi wasallam- juga bersabda: "Haji yang mabrur itu, tiada balasan lain baginya kecuali surga" (Muttafaqun Alaih). Ini semua mendidik muslim untuk menjaga kualitas ibadahnya.

28. MENDIDIK MANUSIA UNTUK MENYESUAIKAN DIRINYA SAAT KEADAAN DAN KEBIASAAN LINGKUNGANNYA BERUBAH. Tentunya sepanjang tahun jama'ah haji terbiasa melakukan sesuatu di negaranya, lalu ketika melakukan ibadah haji, ia harus memaksa dirinya untuk menyesuaikan dengan waktu dan jam yang sedang ia jalani. Inilah maksud dari arahan Umar r.a. saat mengatakan: "Prihatinlah, karena nikmat-nikmat yang ada itu tidak akan langgeng selamanya".

29. MENDIDIK MANUSIA UNTUK BANYAK BERDOA. Dalam manasik ibadah haji, disunnahkan bagi muslim untuk berdoa pada Tuhannya, di kebanyakan tempat yang dikunjunginya, misalnya:

* Saat thowaf. * Saat sholat sunat 2 rokaat setelah thowaf. * Saat minum air zamzam. * Saat naik ke bukit Shofa dan Marwa. * Saat di tengah-tengah pelaksanaan sa'i. * Saat Hari Arofah * Setelah terbit fajarnya hari nahr (tanggal 10 dzulhijjah) hingga langit menguning. * Setelah melempar dua jamarot, Shughro dan Wustho.

Dan tempat-tempat lainnya, itu semua mendidik seorang muslim untuk selalu mendekatkan diri pada Tuhannya dalam doa dan selalu kembali pada-Nya.

30. MENDIDIK MUSLIM UNTUK TA'ABBUD DENGAN SIFAT MAHA MENDENGAR DAN MAHA MELIHATNYA ALLOH TA'ALA, sebagaimana madzhabnya Ahlus sunnah wal jama'ah dalam menetapkan sifat dan maknanya, ini tampak dalam hal-hal berikut ini:

* Banyaknya bahasa yang beraneka ragam, suara yang berbeda-beda, kebutuhan yang bermacam-macam, pun begitu, Dia yang maha suci tetap mampu mendengarkan doanya ini, dan mengabulkan doanya itu, serta mengetahui seluruh bahasa mereka. * Dia maha tahu niat para jama'ah dalam melaksanakan ibadah haji yang berbeda-beda, dan seberapa tulus dan ikhlasnya mereka, meski jumlah mereka sangat banyak.

31. MELATIH MANUSIA, UNTUK TIDAK MENGANGGAP REMEH APAPUN YANG DIHARAMKAN ALLOH, oleh karena itulah dalam ibadah haji ini, ada beberapa kalimat yang diulang-ulang, diantaranya :

* Tanah haram. * Bulan haram. * Larangan-larangan ketika sedang ihram.

Dengan begitu seorang muslim terlatih untuk mengagungkan apa yang diharamkan oleh Allah SWT dari sekian banyak sesuatu yang diharamkannya.

32. MELATIH MANUSIA UNTUK MENEGUHKAN PRINSIP "LOYAL PADA KAUM MUSLIMIN DAN BERLEPAS DIRI DARI KAUM KAFIRIN". Oleh karena itulah disunnahkan dalam sholat sunat setelah thowaf untuk membaca surat alkafirun, yang didalamnya menekankan dan menuangkan dasar prinsip ini.

Termasuk diantara bukti paling nampak dari petunjuk menyelisihi kaum musyrikin adalah, beranjaknya para jama'ah haji (dari Muzdalifah) sebelum terbitnya matahari.

33. MENDIDIK MANUSIA UNTUK TENANG, TERTIB, DAN MEMPRAKTEKKAN PRINSIP ITSAR (mendahulukan orang lain dalam hal duniawi). Oleh karena itulah dahulu Rosul -shollallohu alaihi wasallam- ketika meninggalkan Arafah menyabdakan: "tenang dan tenanglah", karena saat itu merupakan momen yang biasanya rame dan memungkinkan terjadinya saling menyakiti antara kaum muslimin.

Sifat waqor dan tenang adalah sifat yang selayaknya melekat pada diri seorang muslim, sebagaimana Allah memberikan sifat itu pada mereka dalam kitab-Nya: "yaitu mereka yang berjalan di atas bumi dengan sopan"

34. MENDIDIK MANUSIA UNTUK MENYATUKAN KATA, MESKI KEADAAN DAN CARA MANASIK MEREKA BERBEDA-BEDA. Ini merupakan dasar yang agung, dan ditunjukkan dalam banyak nash syariat dan juga tampak dari keadaan para sahabat -rodliallohu anhum-.

35. MELATIH MANUSIA UNTUK MENGINGAT HARI KIAMAT, yakni dengan banyaknya orang yang berkumpul saat itu, bahkan pada hari kiamat nanti, Allah akan mengumpulkan manusia dari awal hingga akhir penciptaan. Tak diragukan lagi, dengan mengingat hari kiamat, hati seorang muslim akan hidup dan memiliki pengaruh besar dalam kekhusyu'an dan ibadahnya.

36. MENDIDIK MANUSIA UNTUK MEMPERHATIKAN DAN MENGHARGAI WAKTU. Hari arofah adalah kesempatan yang tak ada gantinya bila telah hilang, hari-hari tasyriq adalah hari-hari yang diperuntukkan untuk berdzikir (mengingat Allah), dan di 10 hari pertama bulan dzul hijjah amalan ibadah dilipat-gandakan pahalanya, itu semua melatih seorang muslim untuk memanfaatkan waktunya untuk apapun yang bermanfaat baginya.

37. MENDIDIK MANUSIA UNTUK MENJAGA UKHUWWAH IMANIYYAH, itu tampak dari bertemunya raga, yang akan menjadikan berkumpulnya hati, dan tentunya akan terlihat pengaruh pertalian persaudaraan itu dalam tingkah laku dan kehidupan sehari-hari.

38. MENGAJARI MANUSIA UNTUK MEWUJUDKAN LAHAN YANG RIIL UNTUK MENDIDIK JIWA, misalnya:

* Ibadah Haji adalah tempat untuk mendidik jiwa untuk menjaga pandangan mata dari sesuatu yang diharamkan. * Haji adalah tempat untuk mendidik jiwa untuk itsar (mendahulukan orang lain) dalam urusan duniawi) * Haji adalah tempat mendidik jiwa untuk memberi bantuan dan sedekah. * Haji adalah tempat mendidik jiwa untuk menerapkan amar ma'ruf nahi mungkar.

Sungguh haji merupakan pusat praktek nyata dan tempat pelatihan untuk menguji kepribadian seseorang.

39. MENDIDIK MANUSIA UNTUK MEMBUKTIKAN TAQWANYA, karena tempat ketakwaan adalah hati, dan sebagian besar amalan haji itu bertumpu pada hati dengan derajat paling tinggi, oleh karena itulah Allah menyebutkan redaksi takwa dalam ayat-ayat haji, Allah berfirman: "Sempurnakanlah haji dan umroh itu untuk Allah" di akhir ayat disebutkan: "dan bertakwalah kalian pada Allah!" Dia juga berfirman: "Siapkanlah bekal (untuk haji), sungguh sebaik-baik bekal adalah taqwa".

40. MENDIDIK MANUSIA AGAR BERAKHLAK MULIA, yang merupakan sesuatu yang paling berat dalam timbangan amal di hari kiamat nanti, hal ini tampak dari firman-Nya: "Janganlah berdebat (kusir) dalam haji!". Maka anjuran untuk meninggalkan debat merupakan pendidikan untuk berakhlak mulia. Hal itu juga tampak pada anjuran Nabi SAW kepada para sahabatnya untuk tetap tenang ketika meninggalkan Arofah.






Hikmah Pelajaran Ibadah Haji (Bagian 2)

Hikmah Pelajaran Ibadah Haji (Bagian 2)


11. MENGAJARKAN PADA MANUSIA, AGAR MENYIAPKAN DIRI SEBELUM MELAKUKAN KETAATAN, oleh karena itu disunnahkan bagi yang ingin memulai ihrom, agar mandi, membersihkan diri, memotong kuku, membersihkan rambut kemaluan dan ketiaknya, dan memarfumi badannya, sebagaimana dituntunkan oleh Nabi -shollallohu alaihi wasallam-. Begitu pula ketika sudah tahallul awal dan akan melakukan thowaf ifadloh, disunnahkan baginya memakai parfum, sebagaimana dicontohkan oleh beliau. Tak diragukan lagi, tentunya hal ini akan berpengaruh terhadap jiwa ketika menjalani ibadahnya, sekaligus menambah kekhusyu'annya.

12. MENGAJARKAN PADA MANUSIA UNTUK IKHLAS DAN TULUS HATI, yang keduanya adalah puncak amalan hati, dengan keduanya sebuah amal akan diterima dan mendapatkan tempat yang mulia di sisi-Nya.

13. MENGAJARKAN PADA MANUSIA UNTUK TAWAKKAL DAN MENYERAHKAN URUSANNYA HANYA PADA ALLOH SEMATA, terutama dalam menunaikan dan memudahkan ibadahnya. Lihatlah bagaimana seorang muslim yang datang dengan meninggalkan keluarga, anak, dan hartanya, tentunya ia akan menyerahkan urusan harta dan sanak keluarganya pada Tuhannya, ia juga tentunya banyak meminta permohonan pada-Nya dalam menjalani beratnya perjalanan, terutama mereka yang datang dari negeri jauh.

14. MENGAJARKAN MANUSIA UNTUK BERTAWAKKAL YANG BENAR, tentunya tawakkal yang tidak mengesampingkan usaha lahiriyah yang diperintahkan untuk mencari rizki, oleh karenanya Alloh berfirman: "Tidak ada masalah jika kalian ingin mengharapkan kemurahan (rizki) dari Tuhan kalian". Ayat ini turun pada mereka yang menyangka bahwa makna tawakkal adalah dengan meninggalkan berdagang dalam menjalankan ibadah haji.

15. MENGAJARKAN PADA MANUSIA UNTUK MEWUJUDKAN SEMUA AMALAN-AMALAN HATI. Sungguh tiada ibadah yang tampak padanya semua atau sebagian besar amalan hati seperti dalam meenjalankan ibadah haji ini. Banyak sifat yang terkumpul dalam ibadah haji ini seperti amalan ikhlas, ketulusan hati, roja', tawakkal, zuhud, waro', muhasabah, keyakinan dll"

16. MENDIDIK MANUSIA UNTUK MENUNDUKKAN HATI DARI APA YANG DIINGININYA, selama hal itu dilarang oleh syariat. Parfum, tutup kepala, dan semua larangan ihrom haruslah ditinggalkan pada saat melaksanakan ibadaholeh jama'ah haji padahal hatinya menginginkannya. Ia meninggalkannya bukan karena apa-apa, tapi karena syariat melarangnya.

17. MENGAJARKAN MANUSIA UNTUK TAAT DENGAN ATURAN DAN BATASAN SYARIAT. Hal ini nampak dalam aturan miqot dan batasannya, aturan waktu melempar, aturan waktu meninggalkan arofah, dll.

18. MENGAJARKAN PADA MANUSIA UNTUK MEMBUKA PINTU QIYAS YANG SHOHIH. Pelajaran berharga ini, bisa kita ambil dari ucapan Umar r.a. pada penduduk negeri Irak ketika mereka mengatakan: "Sungguh dua miqot itu, tidak pas dengan jalan kami", maka Umar r.a. mengatakan: "Ambillah tempat yang sejajar dengannya di jalan kalian" (muttafaqun alaih).

Dengan ini, seorang muslim tahu bahwa aturan syariat bukanlah aturan yang kaku, dan tak bisa dirubah sama sekali. Tapi terbuka juga dalam aturan syariat ini pintu qiyas, tentunya hal ini hanya dikhususkan bagi mereka yang memiliki syarat dan ketentuan dalam ber-ijtihad.

19. MENGAJARKAN PADA MANUSIA TENTANG RUKUN KEDUA DITERIMANYA SUATU AMALAN, yakni mengikuti tuntunan Nabi -shollallohu alaihi wasallam-. Oleh karena itu, beliau menyabdakan: "Ambillah cara manasik kalian dariku!" (muttafaqun alaih). Beliau juga mengatakan dalam kesempatan lain: "Melemparlah dengan kerikil yang seperti ini!". Begitu juga perkataan Umar r.a. pada hajar aswad: "Aku tahu, kau ini hanyalah sebuah batu, yang takkan mampu memberi manfaat atau mendatangkan bahaya, andai saja aku tidak melihat Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- menciummu, tentunya aku takkan menciummu" (muttafaqun alaih).

Dengan itu semua, seorang muslim akan lulus dari madrasah hajinya, dalam keadaan telah terbiasa mengikuti tuntunan Nabinya -shollallohu alaihi wasallam-, baik dalam hal yang besar, maupun yang paling kecil sekalipun.

20. MEMBERIKAN PELAJARAN AKAN MUDAHNYA AJARAN SYARIAT, sehingga keyakinan ini bisa tertanam dalam hatinya dan terasa ringan ketika menerapkannya. Hal ini, bisa terlihat dalam amalan-amalan berikut ini :

* Letak miqot yang menyebar dan terpisah-pisah, hingga memudahkan para jama'ah haji dalam memulai ihromnya. * Cara manasik ibadah haji yang bermacam-macam. * Adanya hukum khusus bagi para jama'ah yang lemah dan lanjut usia.

21. MENDIDIK MANUSIA, AGAR MEMPERHATIKAN ADANYA PERBEDAAN DIANTARA MEREKA. Sungguh tidaklah mereka berada pada derajat yang sama. Hal ini tampak pada adanya cara manasik haji yang bermacam-macam. Diantara mereka ada yang tidak mampu menunaikan hajinya, kecuali dengan cara ifrod. Diantara mereka ada yang hanya mampu melakukannya dengan qiron dan hal itu menjadi lebih mudah dan lebih utama baginya. Dan diantara mereka ada yang bisa menunaikan manasik dengan cara yang paling utama, yakni tamattu'.

Sungguh ini menunjukkan tingginya perhatian syariat pada keadaan, kemampuan, masalah, dan perbedaan mereka. Sekaligus merupakan bantahan bagi orang yang menuntut bersatunya umat dalam segala hal, baik dalam amalan maupun dalam hal kepentingannya.

22. MENGAJARI MANUSIA BAGAIMANA FIKHUL KHILAF DALAM KEHIDUPAN NYATA, hal itu tampak pada hal-hal berikut ini :

* Perbedaan para jama'ah dalam dalam memilih cara manasiknya. * Perbedaan para jama'ah dalam menjalani amalan yang dilakukan pada hari ke-10 bulan Dzulhijjah. * Perbedaan para jama'ah dalam hal dzikir yang dibaca ketika meninggalkan Mina menuju Arofah. Sebagaimana disebutkan, para sahabat dulu ada yang bertalbiyah, ada juga yang bertakbir. * Perbedaan waktu bolehnya beranjak dari Muzdalifah ke Mina, melihat keadaan masing-masing, bagi yang lemah ada waktu tersendiri, dan bagi yang kuat ada waktu tersendiri. * Perbedaan para jama'ah dalam memilih nafar awal atau nafar tsani untuk ibadah hajinya. * Perbedaan para jama'ah dalam memilih menggundul atau memendekkan rambutnya ketika hendak bertahallul.

Semua contoh di atas, mengajari para jama'ah bagaimana menyikapi perbedaan dan individunya. Sungguh, tidak ada nukilan tentang timbulnya cekcok atau tuduhan antara satu sahabat dengan sahabat lainnya, karena sebab memilih cara manasik tertentu, meski pilihan mereka adalah cara manasik yang kurang utama.

23. MENGAJARI MANUSIA, BAHWA TIDAK SEMUA YANG DITERANGKAN OLEH SYARI'AT ITU MUNGKIN DICERNA OLEH AKAL, tujuannya adalah agar syariat tetap menjadi pemegang kendali hukum di atas akal, bukan di bawahnya.

Dengan ini, seorang muslim akan terdidik untuk selalu menghubungkan dirinya dengan Allah dan ilmu-Nya, sekaligus melatihnya untuk berjiwa besar dan mau mengakui kelemahan dan kekurangannya.

24. MENGAJARI MANUSIA, BAHWA YANG PALING AFDLOL, ADALAH YANG SESUAI DG SYARIAT, bukan yang lebih berat dan susah, misalnya: Memulai ihram dari miqot, lebih utama dari pada memulainya dari tempat sebelumnya, meski itu lebih berat dan susah. Sehingga dengan ini, seorang muslim terdidik untuk memuliakan syariat dan memperhatikannya.

25. MELATIH MANUSIA, UNTUK TERBIASA TERTIB DAN TAAT ATURAN. Budaya tersebut bukanlah keistimewaan negeri kafir, sebaliknya itu merupakah nilai Islam yang telah kita abaikan. Nilai ini tampak dari hal-hal berikut:

* Harusnya tertib dalam menjalani amalan-amalan Umrah. * Sunnahnya tertib dalam menjalankan amalan-amalan pada hari ke-10 bulan dzulhijjah. * Harusnya tertib ketika melempar jamarot. * Tapi yang sungguh mengherankan, di zaman kita ini, justru ketertiban itu malah dijadikan cemoohan!

Hikmah Pelajaran Ibadah Haji (Bagian 1)

Hikmah Pelajaran Ibadah Haji (Bagian 1)



1. PENDIDIKAN UNTUK MENTAUHIDKAN ALLAH SWT, baik dalam ucapan maupun amalan, hal ini terlihat jelas dalam beberapa amalan berikut ini:

* Bacaan talbiyah, yang disebut juga dengan kalimat tauhid: Labbaikallohumma labbaik * Dimasukkannya dalam talbiyah kata: la syarika lak (tiada sekutu bagi-Mu). * Kata la syarika lak yang diulangi dua kali dalam bacaan talbiyah, ini menunjukkan adanya penekanan dalam hal tauhid. * Kata-kata: "Innal hamda wan ni'mata laka wal mulk", maksudnya adalah: "Sesungguhnya semua pujian, segala nikmat, dan seluruh kekuasaan hanya bagi-Mu ya Allah", dan ini juga mengandung nilai tauhid. * Larangan thowaf di selain Ka'bah, itu artinya kita dilarang untuk thowaf di arofah, di jamarot, di pemakaman, tempat keramat, tempat bersejarah, dll. Ini semua bukti keyakinan kita, bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, dan itulah diantara bentuk nyata mentauhidkan Allah SWT.

2. PENDIDIKAN UNTUK BANYAK MEMUJI ALLAH SWT.
    Hal ini tampak pada kata hamdalah yang ada dalam talbiyah. Meskipun pada saat melaksanakan ibadah haji sedang dalam keadaan tertimpa musibah, didera cobaan, sakit, miskin, dan terasingkan mereka semua tetap memuji Allah, seakan-akan mereka dalam keadaan lapang, sehat, dan kuat Sungguh tak diragukan lagi, memuji Allah dianjurkan bagi setiap muslim, baik di saat suka, maupun duka.

3. PENDIDIKAN UNTUK SELALU MEMBASAHI LISAN DENGAN DZIKIR, ini tampak pada:

* Disunnahkannya membaca talbiyah hingga sampai di masjidil harom, atau sampai melihat ka'bah, atau sampai memulai thowaf. Meski para ulama berbeda pendapat tentang kapan harus mengakhiri talbiyah, tapi semua pendapat itu mengisyaratkan anjuran untuk memperbanyak talbiyah. * Saat thowaf, kita dianjurkan untuk memperbanyak doa, atau dzikir, atau pujian pada Alloh, dan semuanya merupakan bentuk dzikir. * Dalam sai juga demikian. * Doa di Hari Arofah yang berupa dzikir: "la ilaaha illallohu wahdahu. * Hari-hari di mina adalah hari untuk makan, minum, dan berdzikir. * Disyariatkannya melempar jumroh adalah untuk berdzikir mengingat-Nya. * Disunnahkan untuk membaca takbir dalam setiap lemparan kerikilnya.

Dan masih banyak lagi tempat dan kesempatan lain untuk memperbanyak dzikir dalam ibadah haji ini. Itu semua mengajarkan pada seorang muslim agar lisannya selalu basah dengan bacaan dzikir.

4. MENGAJARKAN KITA UNTUK MENGINGAT MATI, yaitu dari pengenaan kain kafan dalam pelaksanaannya. Dengan ini, seorang mukmin akan teringat dan merasakan bagaimana akhir hidupnya, sehingga hal itu akan mempengaruhi hati dan amalannya.

5. MENGAJARKAN MANUSIA UNTUK ZUHUD PADA DUNIA DAN KENIKMATANNYA. Baik dia seorang yang kaya, presiden, atau menteri, ia tidak akan mengenakan kecuali baju putih itu. Seandainya ia ingin mengenakan baju lain yang dimilikinya, tetap saja tidak diperbolehkan baginya.

6. MENDIDIK MANUSIA UNTUK QONA'AH, sekaligus memberi pelajaran bahwa kekayaan yang hakiki adalah pada sifat qonaah itu. Oleh karena itu, para jama'ah yang sedang melaksanakan ibadah haji dilatih untuk cukup hanya dengan mengenakan pakaian yang menutupi auratnya, cukup dengan tidur sekedar bisa menghilangkan lelah dan malas, dan cukup dengan makan sekedar bisa menopang tubuhnya.

7. MENGAJARKAN PADA MANUSIA, bahwa kekayaan duniawi tidaklah memiliki kedudukan di sisi Allah bila dilihat dari dzatnya. Oleh karena itu pelaksanaan ibadah haji sama-sama dalam pakaian dan amalannya. Adapun kekayaan, kefakiran, kedudukan, dan tempat tinggal mereka, sungguh hal itu tidak punya pengaruh apa-apa. Yang mempengaruhi mereka hanyalah keikhlasan dan mengikuti sunnah dalam beramal. Sungguh demi Allah, betapa banyak para masakin di tempat itu yang lebih mulia, dari mereka yang kaya dan memiliki kedudukan yang tinggi!!.

8. MENGAJARKAN PADA MANUSIA dasar Persatuan Islam, hal ini tampak dari seragamnya perbuatan, amalan, tempat, dan waktu mereka.

9. MENGAJARKAN PADA MANUSIA untuk sabar dalam menghadapi kemaksiatan, hal itu tampak pada hal-hal berikut ini:

* Sabar untuk tidak melakukan hal-hal yang dilarang ketika dalam keadaan ihram. * Sabar untuk tidak melakukan kefasikan, sebagaimana firman-Nya: "Barangsiapa berkewajiban menunaikan ibadah haji dalam bulan-bulan haji, maka janganlah ia berbuat fasik dan keji". Sehingga ketika ia pulang ke negerinya, ia telah terdidik dan terbiasa sabar dari segala kemaksiatan, sebagaimana ia sabar menghadapinya pada hari-hari itu.

10. MENGAJARKAN PADA MUSLIM untuk sabar dalam ketaatan. Dan barangsiapa mau merenungi masalah-masalah tentang haji, tentu ia akan menemukan makna ini. Hal itu terlihat diantaranya:

* Setelah melaksanakan ibadah haji,  jama'ah ingin bersegera kembali ke negerinya, ia tidak diperkenankan sebelum tanggal 12 dzulhijjah. * Pulangnya juga harus setelah melempar dan thowaf wada', meski ia berasal dari negeri yang jauh, tetap saja ia harus menjalani semua amalan ketaatan ini, baru setelah itu diperkenankan untuk pulang.

no image

Umrah Ramadhan yang Penuh Berkah


Bulan Ramadhan yang penuh berkah sebentar lagi tiba.Pada bulan inilah kita mempunyai kesempatan untuk beramal sebanyak-banyaknya. Tidak hanya puasa dan shalat Tarawih, melainkan juga berbagai amal ibadah lainnya, seperti membaca Alquran, berzakat dan bersedekah, serta Umrah Ramadhan. Umrah tersebut dapat dilaksanakan di awal Ramadhan, tengah Ramadhan, atau akhir Ramadhan. 

Amalan yang bernilai sunnah, apabila dilaksanakan pada hari-hari Ramadhan maka pahala yang diperoleh senilai dengan amalan fardhu. Sedangkan amalan yang sifatnya fardhu apabila dilaksanakan pada bulan Ramadhan maka pahala yang diperoleh 70 kali lipat lebih besar dibandingkan apabila dilaksanakan pada hari di luar Ramadhan.
Pahala yang  Allah SWT janjikan  di bulan Ramadhan luar biasa. Nabi mengatakan, shalat di Masjid Nabawi sama dengan shalat 100.000 rakaat. Sedangkan di bulan Ramadhan, pahala ibadah itu oleh Allah dilipatgandakan. Bayangkan, 100.000 dikalikan berkali-kali lipat, hasilnya tak terhingga.
 Bagi yang mampu, umrah Ramadhan itu sangat dianjurkan. Mengapa? Karena umrahnya itu sendiri merupakan ibadah yang utama, selain itu, Ramadhan merupakan bulan yang sangat berkah. Perpaduan umrah dan Ramadhan itu menghasilkan keutamaan-keutamaan yang luar biasa. Itu sebabnya, Rasulullah SAW  menganjurkan umrah pada waktu Ramadhan

Ada satu hadist yang berbunyi :
Rasulullah –Shallallaahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya Umrah pada bulan Ramadhan adalah seperti Haji bersama Aku." (HR. Imam Bukhari dengan Fathul Baari 4/74 dll). Berdasarkan hadits tersebut, tak heran kalau banyak masyarakat yang berusaha melakukan umrah di bulan Ramadhan. 
Untuk Informasi dan Konsultasi Umrah Ramadhan, hubungi : Rahmad Arifudin 021- 40487788
Energy Thawaf bagi Kesehatan

Energy Thawaf bagi Kesehatan

Thawaf merupakan rukun yang tidak bisa ditinggalkan, dalam praktik ibadah haji dan umrah. Selain sebagai ibadah, thawaf memiliki keutamaan dan energi yang sangat dahsyat. Adapun efeknya, hanya bisa dirasakan oleh masing-masing individu sesuai kualitas dan pengalaman ibadahnya.

Contohnya ialah sebagaimana diungkapkan oleh Zainurrofieq di dalam bukunya, Mukjizat Ka'bah . Di dalam bab Thawaf, ia bercerita sebagai berikut.

"Di dalam perjalanan ibadah umrah, saya dipertemukan dengan seorang kyai yang sedang melakukan kebiasaan yang tidak lazim di Masjidil Haram. Namun, saya justru melihatnya sebagai kebiasaan yang luar biasa. Ia selalu melafalkan doa dan daftar cita-cita atau harapannya dalam satu kali thawaf.

Saat saya bertemu dengannya, ia baru melaksanakan thawaf yang ketiga puluh tujuh. Berarti, ia telah melakukan 259 putaran (37 x 7 = 259). Setiap selesai tawaf sebanyak tujuh keliling, ia akhiri dengan shalat dua rakaat. Kemudian dilanjutkan tawaf lagi dengan niat baru. Begitu seterusnya.

Pelaksanaan tawaf itu hanya terpotong saat shalat dan perutnya sudah terasa lapar. Bahkan, ia pernah hampir 24 jam penuh melakukan thawaf, kecuali saat shalat. Ia menyatakan, dengan kebiasaannya ini, segala yang ia inginkan ketika pulang dari Tanah Suci, alhamdulillah selalu tercapai dan berhasil."

Ibadah thawaf adalah salah satu ibadah istimewa dalam pelaksanaan ibadah haji. Sangat pantas apabila Pak Kyai itu sangat memanfaatkan keberadaannya di Tanah Suci untuk melakukan thawaf sambil berdoa dan mencurahkan semua keinginannya kepada Allah SWT. Pasalnya, siapa pun yang melaksanakan tawaf, akan merasa sangat dekat dengan Allah SWT.

Dikisahkan bahwa ibadah pertama kali yang dilakukan Nabi Adam setelah turun dari langit adalah thawaf. Lalu, para malaikat menemuinya sambil berkata, "Semoga ibadahmu mabrur wahai Adam, dan kami pun telah melakukan tawaf di Baitullah ini sejak dua ribu tahun sebelum kamu." Demikian diceritakan Muhammad bin Munkadir.

Begitu pula ketika para malaikat merasa bersalah karena telah membantah Allah SWT, mereka segera berthawaf untuk menebus kesalahannya. Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa melakukan thawaf di Baitullah maka Allah akan mencatat kebaikan dan menghapuskan satu keburukan bagi setiap langkahnya." (HR Al Azraqy).

Dalam Hadits yang lainnya, Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya pada setiap hari, Allah menurunkan 120 rahmat, 60 untuk orang-orang yang berthawaf, 40 untuk orang yang shalat, dan 20 lagi untuk orang yang memandangi Ka'bah." (HR Al Azraqy)

Di dalam lafaznya, makna kebaikan dan rahmat masih bersifat umum. Kebaikan ini meliputi kebaikan dunia, akhirat dan lahir - batin. Kebaikan ini bisa berupa energi dahsyat yang memancarkan kekuatan pada diri Anda. Karenanya, segala aspek yang akan menghalangi keinginan, cita-cita, dan kesuksesan Anda menjadi luluh.

Ka'bah adalah sebagai pusat konsentrasi ibadah shalat, karena menjadi arah kiblat. Ka'bah juga telah mendapatkan perlakuan istimewa dari Allah dan makhluk-makhluknya.

Di dalam buku yang lain di ceritakan juga sejarah Ka,bah. Tidak pernah ada seorang pun yang berhasil ketika hendak berbuat jahat terhadap Ka'bah. Bahkan, jika ada orang yang hendak berbuat zalim terhadap kita, berlindunglah kepadanya. Karena sesungguhnya Ka'bah memunyai pemilik yang akan mendengarkan keluhan dan masalah yang kita alami.

Oleh sebab itu, bagi Anda yang berkesempatan melaksanakan haji atau umrah, perbanyaklah thawaf. Thawaf ibarat pintu yang akan menghantarkan Anda ke ruang rahmat, kebaikan, dan pengabulan doa Anda.
Penting untuk Dibaca  : Proses Menjelang Keberangkatan Ibadah Haji.

Penting untuk Dibaca : Proses Menjelang Keberangkatan Ibadah Haji.

Perjalanan menunaikan Ibadah Haji merupakan sebuah perjalanan yang panjang. Perlu suatu persiapan matang baik fisik maupun batin. Jamaah calon haji perlu untuk mengenali proses perjalanan Ibadah Haji untuk memperoleh gambaran tentang apa saja yang akan dijalani selama di Tanah Suci. Dengan memiliki gambaran akan hal itu, maka diharapkan jamaah haji akan memiliki suatu perencanaan yang matang, persiapan yang mantap, keteguhan mental, dan keihlasan hati yang sangat diperlukan dalam menempuh perjalanan panjang tersebut.

Di Tanah Suci pun, jamaah haji tak perlu kebingungan karena telah memiliki bekal pengetahuan mengenai urut-urutan perjalanan dan kegiatan Ibadah Haji. Berikut ini kami sajikan gambaran proses perjalanan dari tanah air. Pada artikel lanjutan, kami akan sampikan pula proses setibanya di di Tanah Suci, urutan proses Ibadah Haji, hingga akhirnya kembali ke tanah air. Semoga bermanfaat.

1. Persiapan. Persiapan adalah hal pertama yang mutlak diperlukan. Persiapan pertama menyangkut persiapan batin. Mulai dari membulatkan niat untuk beribadah haji, merapikan atau menyempurnakan Sholat Fardhu sampai Sholat Sunnah, memperbanya membaca Al Qur’an, doa, dzikir dan istigfar. Juga melatih dan meningkatkan kualitas bersabar, sebab para jamaah haji akan menghadapi banyak situasi sulit yang membutuhkan kesabaran panjang. Misalnya harus menghadapi perbedaan cuaca dan suhu udara, kebiasaan selama di negeri orang, makanan yang berbeda dari kebiasaan sehari-hari, berbaur dengan orang lain yang tentu saja memiliki tabiat dan kebiasaan yang macam-macam, jenuh menunggu, mengantri dan berdesakan, tiba-tiba terserang penyakit atau kondisi tubuh drop, dan fasilitas yang harus dipakai bersama.

Calon jamaah haji juga harus mengikuti manasik haji dan bersilaturahmi untuk saling memaafkan. Jika batin sudah dipersiapkan, persiapan fisik pun harus dijalankan demi kebugaran badan saat melakukan perjalanan dan ritual haji di Tanah Suci. Memeriksakan kesehatan, meminta imunisasi, dan berolahraga terutama latihan berjalan kaki jauh.

2. Memastikan dan mengepak barang-barang dan perlengkapan yang akan dibawa. Kopor, tas tentengan, tas pasport, kain Ihram, sajadah, semprotan air, payung, kaca mata hitam, alat mandi dan perawatan diri, pakaian, baju hangat, sabuk haji, mukena, kain sarung, baju gamis, kaos kaki, celana panjang, sandal, obat-obatan, tasbih, senter, kantong, alat mencuci dan menjemur, peralatan makan, baju seragam, peci, logo panitia, dan makanan kering.

3. Mengikuti latihan Manasik Haji. Mulai dari pra manasik, bimbingan manasik, pemantapan manasik, upacara pelepasan jamaah haji, hingga penataran yang diselenggarakan panitia Ibadah Haji.


4. Mengikuti rangkaian kegiatan di Asrama Embarkasi Haji. Antara lain menyerahkan SPMA (Surat Panggilan Masuk Asrama) kepada panitia, menerima kartu konsumsi dan nomor kamar, barang bawaan diperiksa pihak bea cukai dan kopor ditimbang dengan berat maksimal yang diijinkan 30 kilogram saja, memisahkan barang antara yang akan dipakai selama di pesawat dengan yang bisa disimpan di bagasi, masuk asrama dan mencari kamar sesuai nomor yang diperoleh, makan bersama, berbelanja keperluan di dalam kompleks asrama haji jika memang perlu, pemeriksaan ulang kesehatan yang dicantumkan dalam buku nerima pembagian dokumen yang terdiri dari PPH (Pasport Haji), Buku Kesehatan, Boarding- Pass, Bagage-Tag, dan tiket pesawat.

Selanjutnya pembagian uang bekal atau living cost untuk 33 hari guna memenuhi kebutuhan makan atau minum 30 hari, membeli buah-buahan, membayar dam, transportasi lokal jika ingin ziarah, ongkos pelayanan dan biaya tak terduga. Selain itu juga dibagikan gelang identitas, pengumuman dan pembekalan dari panitia, dan terakhir dilaksanakannya praktek manasik haji. Selama di asrama haji, sebaiknya gunakan waktu untuk istirahat, karena 24 jam berikutnya akan terbang menuju Tanah Suci. Aktivitas sebaiknya hanya shalat berjamaah di masjid dan istirahat, atau baca buku-buku panduan. Selama di asrama haji, akan mendapat jatah makan yang waktunya sudah ditentukan. Jangan melewati jadwal makan, karena ruang tempat makan akan ditutup jika melewati batas yang telah ditentukan.

5. Pemberangkatan menuju bandara. Jamaah haji mengikuti acara pelepasan di asrama embarkasi, naik bus yang telah disediakan panitia sesuai dengan regu dan kelompok, dan mengikuti perjalanan menuju bandara.

6. Berada di bandara. Proses yang harus dilalui antara lain pengecekkan PPH dan Boarding-Pass oleh petugas, di bandara jamaah masih dalam bus sampai pesawat telah siap untuk dinaiki. Setelah naik pesawat, duduk sesuai dengan nomor boarding Pass yang diberikan. Tas tentengan diletakkan di boks penyimpanan diatas kepala penumpang. Di dalam pesawat sebaiknya istirahat total karena perjalanan masih sekitar 10 jam.

7. Perjalanan di dalam pesawat. Kegiatan yang bisa dilakukan selama dlam pesawat terbang hanyalah duduk, tidur, makan, minum, ke toilet, berdoa, mengaji, baca buku manasik dan mengikuti pemeriksaan PPH. Sholat di pesawat juga bisa dilaksanakan dengan Tayamum dan sholat sambil duduk dibimbing TPHI/Pembimbing yang ditugasi. Dilarang mondar-mandir di dalam pesawat, jika ingin menggunakan fasilitas hendaknya mengikuti petunjuk yang ada atau meminta bantuan pramugari yang bertugas.
no image

Air Zamzam sebagai Oleh-oleh Haji dan Umrah

Air Zamzam sebagai Oleh-oleh Haji dan Umrah

Setiap jamaah haji dan umrah pasti mengetahui air zamzam. Air ini sangat identik dengan Masjidil Haram, bahkan Arab Saudi. Air zamzam ini tersedia melimpah tidak hanya di Masjidil Haram, tapi juga di Masjid Nabawi di Madinah, dan berbagai tempat yang lain.

Air zamzam seakan menjadi oleh-oleh yang wajib dibawa oleh jamaah haji atau umrah ketika pulang ke tanah air. Setelah selesai thawaf, memang disunnahkan untuk meminum air zamzam. Sumur air zamzam terletak di belakang Maqam Ibrahim sehingga para jamaah harus masuk ke dalam sumur untuk mendapatkan air itu. Saat ini, sumur tersebut telah ditutup untuk memperluas area thawaf. Sebagai gantinya, telah disediakan puluhan kran yang memudahkan bagi jamaah untuk mendapatkan air istimewa itu.

Bagi para jamaah haji atau umrah,rasanya kurang lengkap jika selama menjalankan ibadah haji atau umrah tidak meminum air zamzam. Bahkan, air zamzam tidak hanya diminum di,Makkah, tapi mereka pun tak lupa membawa air zamzam ini sebagai oleh-oleh khusus ketika mereka pulang ke tanah air masing-masing.



Air Zamzam yang Misterius

Air zamzam berasal dari sebuah sumur di dekat Ka’bah,tepatnya dari mata air zamzam yang terletak sekitar 20 meter di sebelah tenggara Ka’bah. Menurut sejarah, sejak ribuan tahun yang lalu,mata airnya tidak pernah kering,padahal berjuta-juta,bahkan bermiliar-miliar liter air telah dibawa pulang oleh para jamaah haji untuk oleh-oleh ke negara asal mereka setiap tahunnya. Selama 24 jam airnya dipompa dan diambil para jamah, namun air zamzam tidak pernah kering.

Sumber air zamzam tidak tergantung kepada turunnya air hujan,melainkan pada struktur geologi tertentu yang sangat misterius. Belum pernah ada satu daerah pun di belahan bumi ini dapat ditemui memiliki mata air, seperti mata air sumur zamzam ini.

Sumur zamzam mempunyai sejarah yang tidak dapat dipisahkan dengan istri Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar dan putranya, Ismail As. Sewaktu Ismail masih bayi, keduanya kehabisan air untuk diminum. Siti Hajar seperti elihat air di Bukit Shafa dan Bukit Marwah,lalu ia mendatangi tempat tersebut,namun ia tidak berhasil menemukan air setetes pun. Kedua tempat itu hanyalah lembah pasir dan bukit-bukit yang tandus dan tidak memiliki sumber air, serta belum didiami manusia selain dirinya dan Ismail.

Setelah bolak balik hingga sebanyak tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah, tiba-tiba Siti Hajar mendengar suara sesuatu,lalu ia menuju arah datangnya suara itu. Alangkah terkejutnya ia, ternyata suara itu berasal dari air yang memancar sangat deras dari dalam tanah tak jauh dari kaki Ismail yang sedang menangis. Demikianlah menurut sejarah asal mula terjadinya air zamzam.
Tips Memilih Travel Haji dan Umroh serta Cara Mendaftar secara Online

Tips Memilih Travel Haji dan Umroh serta Cara Mendaftar secara Online

Maha Suci Allah, yang telah memberi kemampuan pada hambanya untuk dapat bertemu denganNya di Baitullah dalam bentuk  Pelaksanaan Ibadah Haji maupun Umroh.



Cara mendaftar sebagai jamaah Haji dan Umroh adalah dengan mendatangi kantor travel tersebut. Namun bagi anda yang memiliki sedikit waktu di luar kantor, apalagi pada hari sabtu, telah memiliki jadwal bersama keluarga, maka mendaftar dengan Cara Daftar Haji Online akan dapat menjadi Pilihan terbaik.

Berikut, Tips Memilih Travel Haji dan Umroh serta Cara Daftar Haji dan Umroh secara Online Agar Ibadah Anda Lancar

1. Pilih Travel Haji Plus yang memiliki Legalitas lengkap, seperti SK. Depag. RI. Anda harus menanyakan hal ini karena banyak Travel yang tidak memiliki izin Resmi.
2. Harga Murah adalah Godaan yang tidak perlu menjadi Pilihan. Standart harga Travel umumnya sama. jika 'harga lebih murah', bisa jadi ada biaya yang dikurangi. Jangan langsung percaya, jika anda tidak ingin terlantar disana.
3. Lihat Track Recordnya: Tahun berapa travel itu berdiri, berapakali memberangkatkan Jamaah dan berapa jamaah yang sudah diberangkatkan.
4. Tanyakan fasilitas apa yang akan di dapat, seperti hotel, pesawat, jadwal manasik, travel bag, dan kemudahan pembayaran.
5. Lakukan cek lokasi keberadaan travel. Bila travel yang anda pilih jauh dari tempat tinggal anda, anda bisa meminta bantuan 'saudara' atau 'kerabat' yg dekat dengan lokasi travel.
6. Bila ingin mentransfer dana, lakukan ke rekening perusahaan, bukan rekening An pribadi.

Demikian tips dari kami. Bila ada informasi yang ingin ditanyakan dan didiskusikan tentang cara daftar haji secara online, silahkan kirim via kolom komentar dibawah ini.

Prima Saidah adalah salah satu travel umroh yang menerima pendaftaran dengan cara daftar Haji online. Kami siap mengurus keperluan pendaftaran ibadah haji dan umroh Anda, Setelah menetapkan jadwal keberangkatan Anda cukup melengkapi dokumen dan mengirimkannya via email atau fax, dan kami segera kan mengurus kelengkapan dokumen perjalanan yang diperlukan untuk pergi umroh seperti visa, tiket penerbangan dan akomodasi selama di tanah suci. Kami berharap, dengan cara daftar haji secara online akan memudahkan bagi calon jamaah yang berada di luar kota Jakarta tidak perlu repot datang ke kantor, namun bagi calon jamaah umroh yang ada di Jakarta bisa juga datang ke kantor dan kami akan menyambut Anda dengan keramahan kami.