Jamaah Diminta Selalu Gunakan Seragam Di Tanah Suci
Jamaah haji Indonesia diimbau selalu mengenakan
seragam selama saat keluar dari pemondokan di Tanah Suci. "Jamaah diimbau
agar selalu mengenakan seragam agar mudah dikenali," kata Dirjen
Penyelenggaraan Haji dan umroh Kemenag Anggito Abimanyu saat meninjau Asrama
Haji Bekasi di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (12/9).
Banyaknya jamaah yang terpisah dari rombongan,
bahkan tersesat saat keluar pemondokan baik untuk beribadah di masjid atau
keperluan lain membuat pemerintah berusaha meningkatkan layanan keamanan.
Layanan tersebut terutama dikonsentrasikan di Masjidil Haram yang biasanya
sangat padat jamaah saat musim haji.
Selain menempatkan petugas yang selalu
berkeliling di Masjidil Haram untuk mencari jamaah tersesat, Panitia Penyelenggara
Ibadah Haji juga membangun posko keamanan yang letaknya tidak jauh dari
Masjidil Haram.
Anggito juga berpesan agar jamaah berhati-hati
karena berdasarkan catatan tahun-tahun sebelumnya tingkat kejahatan terutama di
Makkah semakin tinggi.
"Tahun lalu antara lain terjadi
penyelundupan buku nikah, pencurian, penggelapan, perampasan, dan pelaku
biasanya ada sindikatnya," papar Anggito. Tingkat kejahatan di Makkah
tinggi karena pelaksanaan ibadah lebih banyak, dan jamaahnya bercampur baur,
dibanding di Madinah yang hanya melaksanakan shalat Arbain dengan jamaah
terpisah antara laki-laki dan perempuan.
Berdasarkan data, pada musim haji tahun 2012,
terdapat 269 kasus kejahatan terhadap jamaah Indonesia dengan nilai kerugian
materil mencapai Rp668.020.000 plus 283.569 riyal. Dari total jumlah kejahatan
itu, 210 kasus di antaranya terjadi di Kota Makkah, dengan kerugian
Rp569.012.000 plus 228.596 riyal. Sementara jenis kejahatan yang paling jamak
terjadi di Kota Makkah adalah pencurian (65 kasus), penipuan (63 kasus),
kehilangan (56 kasus), dan perampasan (21 kasus).
(Sumber Republika)